Sabtu, 29 Oktober 2011

INSIDIOUS

INSIDIOUS,  adalah sebuah film horror karya sutradara James Wan. Insidious berarti "tersembunyi dan membahayakan".Film ini menceritakan tentang keluarga Josh Lambert beserta istri dan ketiga anaknya yang baru saja pindah rumah. Mereka mengharapkan kebahagiaan dirumah baru mereka tersebut, namun harapan itu mulai terganggu karena tidak lama setelah itu Renai (istri Josh) mulai merasa mereka tidak sendirian di rumah tersebut. Belum selesai masalah yang satu, masalah lain muncul menyusul, Dalton putra pertama mereka terjatuh ketika sedang berada di  loteng, ia pun berteriak histeris, terjatuhnya Dalton dikarenakan ia melihat sesuatu. Ayah dan ibunya pun langsung mendapati anak mereka sedang duduk menatap pojokan dengan sedikit luka memar di kening. Mengira Dalton tidak apa-apa, hanya luka kecil, Renai dan Josh kemudian meninggalkannya tidur dikamarnya. Keesokan harinya, Josh terkejut ketika Dalton tidak segera bangun padahal sudah dibangunkan. Barulah sesampainya di rumah sakit, mereka mengetahui bahwa anak mereka mengalami koma, yang anehnya tidak bisa dijelaskan kenapa, karena tidak terjadi kerusakan serius pada otak Dalton. Dokter mengatakan Dalton akan segera bangun dalam beberapa hari, namun kenyataannya tiga bulan kemudian Dalton yang sekarang dirawat di rumahnya, masih terbaring tak sadarkan diri alias masih koma. Kebetulan atau bagaimana, kejadian yang menimpa Dalton kemudian berbuntut pada kejadian-kejadian supernatural yang saling bergantian hadir mengganggu keluarga Josh. Renai mulai merasakan ada sesuatu yang aneh dan ingin segera pindah rumah, namun Josh tidak mempercayai hal tsb. Sampai akhirnya Josh mengalaminya sendiri dan akhirnya Josh setuju untuk pindah rumah. Celakanya, ternyata bukanlah rumah mereka yang dihantui melainkan anak mereka, Dalton. Makhluk-makhluk dari kegelapan sangat ingin memasuki tubuh Dalton. Dalton memang anak yang spesial ia dapat melepaskan roh dari tubuhnya tapi ia tidak menyadarinya, ia terlalu jauh pergi meninggalkan tubuhnya sehingga ia tidak dapat kembali ke tubuhnya. Itulah yang menyebabkan makhluk-makhluk dari kegelapan itu berlomba-lomba untuk memasuki tubuh Dalton. Josh dan Renai tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan anak pertamanya itu, sampai akhirnya ibunda Josh, Lorraine yang menyadari bahwa roh Dalton tidak dapat kembali ke tubuhnya merekomendasikan memanggil Elise. Elise adalah orang yang bisa menghubungkan dunia Gaib dengan dunia nyata. Namun hal itu langsung ditolak oleh Josh, karena ia tidak percaya pada hal-hal yang seperti itu. Sampai akhirnya Lorraine menunjukan foto-foto masa kecil Josh yang belum pernah diperlihatkan kepada Josh. Dalam foto-foto tersebut dibelakang Josh kecil selalu ada wanita tua yang mendekatinya. Dalam setiap foto wanita tua itu semakin mendekat saja pada Josh. Kemudian Lorraine memberitahu Josh bahwa ia juga mempunyai kekuatan yang sama dengan Dalton, dan pernah mengalami hal yang dialami dalton saat ini. Ketika itu Elise lah yang menyembuhkan Josh. Setelah diceritakan Josh pun menyetujuinya. Elise dan rekan-rekannya yaitu Specs dan Tucker langsung melakukan pekerjaannya. Hal pertama yang dilakukan mereka adalah mencari tahu siapa yang ingin memasuki tubuh Dalton. Elise pun mencari-cari siapa yang paling dekat dengan tubuh Dalton, ia pun menemukan sosok yang sangat menyeramkan tepat di atas tubuh Dalton. Elise yang meihatnya langsung menyebutkan ciri-ciri dari makhluk menyeramkan tersbut. Specs pun langsung menggambar makhluk tsb sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh Elise. Hasilnya tergambarlah mekhluk tersebut. Makhluk tersebut memiliki tubuh hitam, berwajah merah, dan memiiki kuku/cakar yang panjang. Dan akhirnya Elise meminta Josh mengeluarkan rohnya untuk menyusul Dalton. Setelah beberapa saat Josh pun berhasil masuk ke alam gaib dan mencari Dalton. Josh pun mendapat hadangan dari makhluk-makhluk di alam itu, sampai akhirnya ia menemukan Dalton, tapi di dekat dalton ada hantu berwajah merah yang langsung mengejar mereka, mereka pun lari menuju tubuh mereka dengan dituntun oleh suara dari Renai Dalton pun akhirnya dapat masuk kembali ke dalam tubuhnya, tetapi Josh di tengah perjalanannya bertemu wanita tua yang selalu mengejarnya ketika Josh masih kecil. Josh pun menyuruh wanita tua itu menjauhi dirinya dan jangan mengganggunya lagi, namun ketika itu suara Renai muncul, dan wanita tua itu mendengarnya sehingga wanita tua itu pun pergi mendekati suara Renai, namun Josh mengira wanita tua itu berhasil ia usir. Tubuh Josh pun tersadar dengan roh wanita tua itu, namun tidak ada satu orang pun yang menyadari akan hal itu, mereka menganggap semuanya telah berhasil, kecuali Elise ia merasa aneh terhadap Josh. Karena Josh(wanita tua) mengetahui bahwa Elise menyadari keberadaannya ia langsung mencekik Elise hingga tewas. Begitulah akhir ceritanya benar-benar akhir cerita yang menggantung. Apakah ada kelanjutan dari Film ini ? kita tunggu saja  . Film berdurasi ± 102 menit ini dibintangi oleh para aktor dan artis terkenal, diantaranya :
Patrick Wilson Patrick Wilson sebagai

Rose Byrne Rose Byrne sebagai
Ty Simpkins Ty Simpkins sebagai
Lin Shaye Lin Shaye sebagai
Elise Rainier



Leigh Whannell Leigh Whannell sebagai
Specs
Angus Sampson Angus Sampson sebagai
Tucker
Barbara Hershey Barbara Hershey sebagai
Lorraine Lambert
Andrew Astor Andrew Astor sebagai
Corbett Tuck Corbett Tuck sebagai
Nurse Adele / Doll Girl #2
Heather Tocquigny Heather Tocquigny sebagai
Nurse Kelly
Ruben Pla Ruben Pla sebagai
Dr. Sercarz
John Henry Binder John Henry Binder sebagai
Father Martin
Joseph Bishara Joseph Bishara sebagai
Lipstick-Face Demon
Philip Friedman Philip Friedman sebagai
Old Woman
J. LaRose J. LaRose sebagai
Long Haired Fiend 

Jumat, 28 Oktober 2011

JIN

Jin (bahasa arab : جن ) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Dalam Islam dan mitologi Arab pra-Islam, jin adalah salah satu ras mahluk yang tidak terlihat dan diciptakan dari api.

  •  

Jin dalam Mitologi arab

Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sebagai makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam bentuk patung sesembahan mereka.

Jin dalam Islam

"Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS Al-Hijr 15:27).
Dalam Islam, makhluk ciptaan Allah dapat dibedakan antara yang bernyawa dan tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah jin. Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).
Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan.
Dinamakan jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata manusia. Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata manusia. Kalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
"Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian (hai manusia) dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS Al-A'raf 7:27).
Tentang asal kejadian jin, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas sesuai dengan ayat tersebut di atas.
Dalam ayat lain Allah mempertegas:
"Dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (QS Ar-Rahman 55:15). Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adhdhahak berkata, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: Dari nyala api, ialah dari api murni.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: Dari bara api. (Ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir). Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan(diceritakan) kepada kalian." [yaitu dari air spermatozoa] (HR Muslim di dalam kitab Az-Zuhd dan Ahmad di dalam Al-Musnad).
Bagaimana wujud api itu, Al-Qur'an tak menjelaskan secara rinci, dan Allah pun tidak mewajibkan kepada kita untuk menelitinya secara detail.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Syetan memperlihatkan wujud (diri)nya ketika aku salat, namun atas pertolongan Allah, aku dapat mencekiknya hingga kurasakan dingin air liurnya di tanganku. Kalau bukan karena doa saudaraku Nabi Sulaiman, pasti kubunuh dia." (HR Bukhari).
Jin memang wujud. Orang Islam wajib percaya akan wujudnya makhluk jin karena ia disebut di dalam Al Quran. Firman Allah:
Tuhan ada berfirman bahwa alam yang diciptaNya ada dua bentuk. Ada alam ghaib dan ada alam nyata atau alam syahadah. Alam nyata ialah alam yang mata lahir dapat nampak. Alam ghaib, mata lahir tidak dapat nampak tetapi dapat dirasakan oleh hati.
Merasakan wujudnya alam ghaib dengan hati ada dua peringkat. Pertama, terasa akan adanya alam ghaib itu. Yaitu yakin dan percaya tentang alam ghaib semata-mata berdasarkan rasa saja. Tidaklah sampai dapat melihat seperti mata lahir . Peringkat kedua ialah hati dapat melihat seperti mana mata lahir melihat. Bukan sebatas rasa saja tetapi mata bathin dapat melihat seperti mana mata lahir melihat. Yakni betul-betul nampak.
Bila dikatakan alam ghaib, ia tidak termasuk Tuhan. Tuhan juga ghaib tetapi Tuhan bukan alam. Tuhan itu tersendiri. Maha Suci Tuhan dari menyerupai alam. Alam adalah apa saja selain Tuhan. Alam adalah ciptaan Tuhan dan dinamakan makhluk. Tuhan itu Pencipta atau Khaliq. Ghaibnya Tuhan tidak sama dengan ghaibnya alam.
Alam ghaib ini ada beberapa kategori. Yang tertinggi ialah alam malaikat. Kedua alam jin dan ketiga alam ruh muqaddasah. Malaikat diceritakan dalam Quran dan Hadis. Malaikat lebih dahulu diciptakan dari jin. Ia dijadikan dari cahaya manakala jin dicipta dari api. Oleh itu malaikat lebih ringan ciptaannya dari jin karena cahaya lebih ringan dari api. Sebab itu juga bilangan malaikat lebih ramai dari jin. Nisbahnya pada setiap sepuluh malaikat satu jin. Juga disebabkan malaikat dicipta dari cahaya, perjalanannya lebih cepat dari jin.
Jin pula lebih dahulu dicipta dari manusia. Kalau jin dijadikan daripada api, manusia dijadikan daripada tanah. Sebab itu manusia berbentuk jisim yang pejal, lebih lambat pergerakannya. Sebab itu juga jin lebih ramai bilangannya daripada manusia. Nisbahnya setiap sepuluh jin satu manusia. Malaikat lebih ramai dari jin dan jin pula lebih ramai dari manusia dengan nisbah 10:1 .
Ruh muqaddasah pula sebenarnya adalah manusia. Muqaddasah itu maksudnya suci. Roh muqaddasah ialah ruh yang suci. Ruh muqaddasah atau ruh yang suci ini peranannya lebih kuat dari peranan jasad. Ruh muqaddasah ini dia mutassarif atau aktif, lebih aktif dari fisiknya.
Ruh muqaddasah ini pula, ada ruh orang yang masih hidup dan ada ruh orang yang sudah mati. Sebab itu, tidak heran orang yang kasyaf kadang-kadang dapat melihat orang yang masih hidup di suatu tempat sedangkan fisiknya yang sesungguhnya berada di tempat lain. Ada juga orang kasyaf yang melihat ruh muqaddasah orang yang sudah mati. Oleh karena umumnya ruh muqaddasah tidak dapat dilihat oleh mata kasar, maka ia dikatakan ghaib juga.
Jadi , ruh muqaddasah ini, walaupun fisik hidup atau mati, ruhnya sangat berperanan. Namun , ruh muqaddasah orang yang sudah mati lebih berperanan dari ruh muqaddasah orang yang masih hidup. Ini karena orang yang masih hidup masih terikat dengan jasad lahir. Kalaupun ruhnya dapat keluar secara halus, secara mata tidak dapat lihat, dia tetap masih terhubung dengan jasad lahirnya. Ini tidak berlaku kepada ruh orang yang sudah mati. Itu sebab ruh muqaddasah orang yang sudah mati lebih laju dan lebih aktif dari ruh muqaddasah orang yang masih hidup.. Contohnya, kalau ada dua orang wali, yang kedua-duanya sudah menjadi ruh muqaddasah, kalau seorang masih hidup dan seorang lagi sudah mati, ruh wali yang sudah mati itu akan lebih berperanan, lebih aktif dan lebih laju bekerja dari ruh wali yang masih hidup.
Berbalik kepada kisah jin, dia ada dua peringkat. Ada jin Islam dan ada jin kafir. Jin ini pula macam manusia juga. Dia ada bermacam-macam jenis, bangsa dan etnik. Tabiat bangsa dan etnik jin inipun tidak sama di antara satu dengan lain.
Seperti juga manusia yang banyak bangsa dan etnik, tabiat dan ragam asli antara etnik tidak sama. Bangsa Cina dan Melayu ada watak-wataknya yang tersendiri. Orang Putih (Barat) ada wataknya yang tersendiri pula. Bahkan etnik dalam satu rumpun bangsa pun wataknya tidak sama. Orang Banjar dan orang Jawa, wataknya berbeza. Malahan orang Melayu yang berlainan kawasan pun berbeda wataknya. Orang Melayu Johor dan Melayu Kelantan lain. Mereka ini sedikit-sedikit ada perbedaan watak. Begitu juga jin. Ada yang kasar dan ada yang lembut sedikit. Ada yang garang dan ada yang sederhana.
Jin itu watak asalnya jahat. Betapalah jenis yang kasar, dia lagi jahat. Sebab itu dikatakan, sebaik-baik jin adalah sejahat-jahat manusia. Kalau kita pilih seorang manusia yang paling jahat, kalau dia jin, dia adalah yang paling baik.
Namun demikian, jahatnya jin itu ada juga batasnya. Tidak ada jin yang sebegitu jahat sampai mengaku dirinya Tuhan seperti Firaun dan Namrud. Tidak ada pula jin yang sebegitu baik sampai mengatasi baiknya Rasulullah dan para Nabi. Para Nabi dan Rasul tidak diangkat dari kalangan jin. Umumnya jin lebih jahat dari manusia tetapi tidak ada yang ekstrem jahatnya seperti Firaun dan Namrud dan tidak ada yang ekstrem baiknya seperti Rasulullah SAW. Hanya manusia yang ada baiknya secara ekstrem dan jahat secara ekstrem.
Jin ini melihat Iblis dan bergaul bersama-samanya di alam ghaib. Jin Islam bergaul dengan jin kafir. Mereka makan bersama, bekerja bersama, berniaga bersama, ada yang menikah antara satu sama lain, sama-sama duduk dalam satu kantor, sama-sama jadi kerani (clerk) dan sebaginya. Sebab itu jin Islam lebih banyak dirusakkan oleh jin-jin kafir. Sebab mereka bergaul bersama dan mereka sama jenis. Mereka mudah terpengaruh.
Macam kita manusia juga, kalau bergaul dengan bangsa jahat seperti orang Barat dan Yahudi, habislah kita jadi Barat dan Yahudi. Semuanya dapat bertukar jadi Barat dan Yahudi. Yang tidak dapat bertukar hanyalah warna kulit dan bentuk hidung. Ini musti buat operasi pelastik.
Jin kurang berhasil dalam usaha merosakkan iman manusia berbanding iman sesama jin. Ini karena manusia dan jin berlainan jenis, dan manusia tidak dapat nampak dan tidak dapat bergaul dengan mereka. Itupun banyak manusia yang kafir, banyak yang zalim dan yang fasik. Betapalah kalau jin dan manusia sama-sama dapat bergaul.
Bila jin menjadi kafir, dia dipanggil syaitan. Syaitan itu maksudnya merasuk. Kerja jin kafir atau syaitan ialah merasuk dan menyesatkan orang. Jin Islam tidak dapat dikatakan syaitan.
Kehidupan jin betul-betul macam manusia. Ada kerajaannya, ada masyarakat, ada kantornya, ada mahkamahnya, ada nikah kahwin. Tempat tinggal jin ajaib dan aneh. Ada yang tinggal di gunung-gunung, hutan-hutan, laut, kawasan sungai dan hulu-hulu sungai. Ada juga jenis jin yang bergaul dengan manusia.
Jin yang tinggal di suatu negara, biasanya ikut bahasa manusia setempat. Kalau di Tanah Arab, jin berbahasa Arab, kalau di Tanah Melayu, jin berbahasa Melayu. Dia tidak tahu bahasa Arab. Kalau jin yang duduk di Negara Cina maka bahasanya bahasa Cinalah. Mereka pun belajar dan berguru dengan manusia.
Rupa asal jin sangat hodoh (jelek) dan buruk. Ia menakutkan. Kalau manusia terlihat jin ini hidupnya jadi huru hara dan ketakutan. Manusia tidak akan aman. Dengan rahmat Tuhan, alam jin dihijab (ditutup) dari pandangan manusia. Tetapi alam manusia tidak dihijab dari pandangan jin. Sehodoh-hodoh manusia adalah secantik-cantik jin.
Walaupun rupa asal jin itu jelek tapi dia dapat menyerupai berbagai rupa. Dia dapat merupa benda seperti kain, tas, batang kayu, binatang dan juga manusia, tetapi paling banyak dia menyerupai binatang. Ini termasuklah ular, kala jengking, lipan dan jenis-jenis binatang lain yang berbisa. Kalau dia menyerupai binatang seperti ini, rupanya lebih aneh dan lebih hebat dari yang biasa. Kalau dia dibunuh ketika dia sedang menyerupai binatang , dia akan mati.
Sebab itu Tuhan ajar kita, kalau jumpa binatang berbisa di tengah jalan atau di dalam rumah, musti berhati-hati. Jangan langsung bunuh walaupun dalam Islam hukumnya sunat. Usir dua tiga kali dahulu. Kalau dia tidak lari baru dibunuh. Takut-takut dia adalah jin yang sedang berubah bentuk. Kalau kita terus bunuh dan dia sebenarnya jin yang sedang merupa, mungkin keluarganya akan marah dan akan bertindak terhadap kita. Banyak orang yang dirasuk dan diganggu oleh jin disebabkan mereka ada buat silap dengan jin. Kalau setelah dihalau dua tiga kali tetap juga tidak pergi maka jelas itu bukan jin. Dapat kita bunuh.
Ada cerita dalam kitab, seorang soleh telah membunuh seekor ular. Maka pada malamnya, dia ditangkap dan dibawa oleh jin ke negeri jin. Di negeri jin itu berjalan hukum Islam. Hakim jin itu pun Islam. Maka orang soleh dan keluarga jin yang dibunuh oleh orang soleh tadi dibawa ke mahkamah. Bila perbicaraan bermula maka menangislah keluarga jin sambil berkata kenapa ahli keluarga mereka dibunuh. Bila hakim jin bertanya kepada orang soleh tersebut mengapa dia bunuh ular itu, dia menjawab karena dalam ajaran Islam, sunat hukumnya saya membunuh ular dan binatang-binatang yang berbisa. Saya buat atas arahan Tuhan dan saya dapat pahala. Yang salah adalah orang Tuan. Kenapa dia merupa ular. Salah dialah. Saya musti bunuh ular karena itu sunat hukumnya.
Hakim jin menghukum bahwa yang salah dalam kes (kasus) ini bukan manusia tetapi pihak jin. Dia batalkan tuduhan. Hakim arahkan polisi jin supaya mengembalikan orang soleh itu kembali ke alam manusia. Kalau dia bukan orang soleh dan tidak dapat menjawab sudah tentu dia kena hukum. Orang soleh itulah yang menulis kisah ini dalam kitab. Hujah ini hujah yang kuat.
Umur jin sangat lama berbanding umur manusia yang lebih kurang 63 tahun. Jin dapat hidup sampai 1500 tahun hingga 2000 tahun. Ada jin yang hidup di zaman Rasulullah SAW yang masih hidup pada hari ini.
Makanan jin adalah wap (uap) dari tulang dan tulang sum-sum binatang. Itu sebab dalam syariat Islam makruh kita memakan tulang dan tulang som-som. Ada lagi cerita tentang jin dalam kitab. Sesetengah orang soleh dapat menundukkan jin, mengguna dan memperalatkan mereka. Kita tahu, dalam sejarah, ada sahabat yang hilang unta di padang pasir. Di padang pasir banyak rijalul ghaib. Mereka berkata; Ya Rijalul ghaib, kembalikan untaku yang hilang. Maka unta itu dikembalikan. Ini tawassul namanya.
Pernah Rasulullah SAW berjalan-jalan dengan beberapa orang sahabat dan singgah di suatu kampung jin. Rasulullah beritahu para sahabat supaya tunggu dan jangan ikut, sebab dia mahu masuk ke kampung jin untuk mengajar . Cerita ini masyhur dalam sejarah. Para sahabat hanya melihat asap. Sebab adakalanya jin menyerupai asap karena dia berasal dari api. Tetapi Rasulullah melihat betul-betul jin itu dan mengajar mereka pula.
Ada cerita tentang Nabi Sulaiman di dalam Quran yang hendak membawa istana Balqis dari Yaman ke Palestin yang jauhnya beribu-ribu mil. Antara mukjizat Nabi Sulaiman diperintahnya jin untuk membawa istana tersebut. Jin pun bari tahu dia akan bawa istana itu kepada Nabi Sulaiman selama mana Nabi Sulaiman berubah tempat. Tidakkah itu hebat.
Namun ada lagi yang lebih hebat. Seorang wali Allah yang bernama Asif Barhaya yang turut berada dalam majlis itu berkata saya dapat pindahkan istana Balqis ke hadapan tuan dalam sekelip mata. Maka tertantang jin. Dia hendak ambil hati Nabi Sulaiman dan hendak tunjuk bahwa dia gagah. Tetapi ada manusia bertaraf wali yang menantang dia.
Rupanya di sini kalau ruh muqaddasah bekerja, jin pun dapat kalah. Rasulullah dapat tundukkan jin. Para wali juga dengan karomah mereka dapat menundukkan jin dengan kekuatan diri mereka sendiri. Tetapi kalau ada murid yang dapat nampak jin atau dapat gunakan jin, dan merasakan itu adalah karena berkat gurunya, maka dia akan selamat. Yang tidak selamat biasanya orang yang kasyaf, nampak jin dan dapat guna jin tapi tidak ada guru atau ada guru tetapi hatinya telah berubah. Dia rasa bukan berkat gurunya lagi tetapi dia rasa dirinya sudah jadi wali, sudah ada karomah sendiri. Itu yang rosak. Orang yang dapat arahkan jin dan nampak jin dengan berkat gurunya, kalau dia berhadapan dengan jin yang garang sangat atau degil sangat, maka biasanya ruh muqaddasah gurunya turut hadir atau dia jual nama gurunya.
Begitulah rahsia jin. Jin ada disebut dalam Quran dan dalam hadis. Siapa menolak kewujudan jin ertinya dia menolak Quran dan Hadis. Jin macam malaikat juga. Quran kata ada, adalah. Tetapi aneh, tentang malaikat banyak orang terima tetapi tentang jin banyak orang tolak. Yang dikatakan orang Bunian, Kuntilanak, Pelesit, Tuyul, Polong, Langsui, Hantu Raya dan berbagai-bagai lagi itu asalnya ialah jin. Oleh karena sukunya dan perangainya tidak sama maka orang bedakan dengan nama-nama yang berlainan.
Adapun orang yang berhubung dengan jin atas dasar mukjizat dan karomah, maka dia kuat. Jin pun takut dan hormat pada dia. Orang yang dapat berhubung dengan jin atas dasar berkat tuan guru, dia tidak dapat sekali-kali terputus dengan gurunya. Orang yang berusaha untuk berhubung dengan jin, itu dinamakan amalan atau ilmu khadam. Bahaya ilmu dan amalan khadam ini, dia terpaksa tunduk dengan jin. Jin akan bagi syarat buat begitu dan buat begini. Kadang-kadang arahan jin itu bertentangan dengan syariat. Ini yang rusak.
Jin Memiliki jasad atau bentuk tubuh
Jin memiliki jasad dengan berbagai bentuk. Dalam hadits Abu Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213) bahwa Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda : 
الْجِنُّ عَلَى ثَلاثَةِ أَصْنَافٍ: صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ فِي الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ، وَصِنْفٌ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ.
” Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompok memiliki sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompok berbentuk ular dan satu kelompok tidak menetap dan berpindah-pindah.”
Hadits ini merupakan dalil bahwa jin memiliki jasad dan tidak mungkin dipahami dari lafazh “satu kelompok memiliki sayap dan terbang di udara” bahwa jin tidak memiliki jasad karena sayap itu berjasad dan tidak mungkin sayap itu ada kecuali pada yang berjasad. Para malaikat pun memiliki sayap. Ada yang memiliki 2, 3, atau 4 sayap dan terbang ke langit yang tinggi dan dia memiliki jasad. Demikian pula Al Qur’an Al Karim menunjukkan bahwa jin yang terbang itu berjasad. Rabb kami berfirman mengabarkan tentang apa yang dikatakan oleh Ifrith kepada Sulaiman ‘alaihissalam
قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ
“Berkata Ifrith dari kalangan jin bahwa saya akan mendatangimu dengannya (dengan membawa singgasana Ratu Saba) sebelum engkau bangkit dari tempat dudukmu dan sesungguhnya saya kuat lagi terpercaya.” (QS. An Naml : 39).
Kalau Ifrith itu tidak memiliki jasad, maka dia tidak akan mampu untuk memikul apa yang dibawa dan tidak mampu pula untuk menjaganya. Demikian pula jin yang terbang di udara diciptakan dalam keadaan memiliki jasad yang sebenarnya berjalan di muka bumi. Jika mereka ingin terbang, maka mereka berubah bentuk lebih dahulu, kemudian terbanglah mereka. Adapun jin dan setan yang masuk ke dalam tubuh manusia untuk memberikan waswas dan yang lainnya, mereka berubah bentuk seperti udara. Perkara ini sudah diketahui dan merupakan dalil bahwa mereka berjasad.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin itu memiliki jasad dan orang yang berpendapat bahwa mereka seperti udara, tidak memiliki dalil dari Al Kitab dan As Sunnah. Dalil terkuat yang mereka jadikan sebagai hujjah adalah riwayat yang datang dari Wahb bin Munabbih sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syibly dalam kitab “Aakaamu Al Mirjaan fii Ahkaami Al Jaan” (31) bahwa dia berkata : ” Jin itu berjenis-jenis dan jenis jin yang asli adalah angin, mereka tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Diantara mereka ada jenis yang makan, minum, berketurunan dan menikah seperti As Sialy, Al Ghuul, Al Qathrub dan yang semisalnya”.
Jika riwayat tersebut shahih, maka sudah diketahui bahwa Wahb adalah seorang ahli sejarah dan dia menukilkan dari kitab ahli kitab, sedangkan kitab ahli kitab itu penuh dengan perubahan dan pengkaburan (antara yang haq dan yang batil, pen).
Sebagian mereka berdalil bahwa jin itu seperti udara yaitu angin, dengan sabda Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam :
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
“Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah“.
(HR. Al Bukhari (6219) dan Muslim (2175) dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu ‘anha).
Hadits ini bukan merupakan dalil bagi orang yang berpendapat demikian karena mereka berjalan di tempat peredaran darah, bukan karena pada asalnya mereka adalah udara. Akan tetapi, Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk. Oleh karena itu, pendapat yang mengatakan bahwa jin itu angin dan tidak berjasad, batil dan sangat jelas kebatilannya karena bertentangan dan bertabrakan dengan dalil-dalil yang banyak dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shahih dan telah diketahui secara pasti dari Islam, ijma, akal dan kenyataan yang kita saksikan.
Berikut ini akan saya sebutkan dalil-dalil secara global :
1. Jin itu makan dan minum
2. Jin menikah dan berketurunan
3. Jin berbentuk dan berubah bentuk menjadi bentuk manusia dan hewan
4. Jin melakukan berbagai jenis pekerjaan seperti bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lain seperti mengangkat beban berat dan yang lainnya
5. Jin merasakan berbagai keadaan seperti sakit, takut, kuat, lemah, hidup, mati dan yang lainnya
6. Jin dilihat oleh sebagian makhluk seperti keledai. Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
إذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا
“Jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya dia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729).
7. Ketika jin itu mampu untuk berubah bentuk menjadi bentuk manusia, maka dia mampu menyakiti manusia baik dengan memukulnya, membunuhnya maupun mencegahnya untuk bergerak dan yang lainnya.
Pada pasal ini kami telah memaparkan dalil-dalil dari para ulama dalam berbagai tulisan yang khusus membahas tentang jin dan setan seperti kitab ” Aakaamu Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan” karya Asy Syibly dan “Luqat Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan” karya As Suyuthi dan yang lainnya.
Orang-orang yang berpendapat bahwa jin itu berbentuk angin menganggap bahwa jin itu masuk ke dalam tubuh manusia dan berjalan di tempat peredaran darahnya, sehingga mereka menyangka bahwa mereka itu angin. Padahal tidak demikian, karena bisa diambil faedah dari ” berjalannya mereka pada tempat peredaran darah manusia” bahwa Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk sehingga mereka menjadi udara karena jin yang masuk ke dalam tubuh manusia mampu untuk membesarkan diri dalam tubuh manusia sampai dia mampu menguasai seluruh badan manusia.
Berdasarkan penjelasan ini, maka jelaslah bagi pembaca bahwa kita tidak mungkin mengingkari bahwa jin itu memiliki jasad.
Jin adalah salah satu mahkluk ciptaan Allah.  Jin adalah anak keturunan iblis.  Allah menciptakannya dari api.  Iblis diberi tangguh oleh Allah dengan ia tidak mati hingga hari kiamat.  Berbeda dengan jin, jin akan mati bila Allah telah menghendakinya.
Sebagaimana manusia, jin juga berkelompok kelompok dan bersuku suku.  Ada jin yang berasal dari golongan atas dan ada yang dari golongan rendahan.  Ada jin laki laki dan jin perempuan.  Jin juga makan, minum dan berketurunan.
Tubuh jin sangat ringan.  Allah memberikan kelebihan kepada jin kemampuan mengubah wujud menirukan mahkluk lain, seperti ular, anjing, tikus dan bahkan bisa menyerupai manusia kecuali Nabi.
Para jin juga mendapat beban seperti manusia untuk melaksanakan perintah dan meninggalkan yang Allah larang.  Diantara jin ada yang tinggal di rumah rumah, di jalan jalan, lubang atau goa.  Ada pula yang menghuni rumah kosong.  Mereka tidak diperbolehkan mengganggu manusia.  Apabila mereka mengganggu manusia maka mereka telah berbuat zhalim.  Sebagaimana pula manusia dilarang mengganggu jin.
Contohnya adalah dengan mengencingi lubang yang dibuat binatang maupun jin, karena lubang itu adalah tempat tinggal mereka.  Oleh karena itu Nabi melarang umatnya kencing di lubang.
‘Jangan sekali kali slaah seorang dari kalian kencing di lubang’ (HR An Nasai)
Contoh lainnya adlaah suatu ketika pada masa Nabi ada seorang sahabat yang baru pulang dari perang.  Ketika ia telah sampai di rumahnya ia mendapati ada seekor ular di dalam rumahnya.  Ketika ia melihat ular tsb, ia langsung membunuhnya.  Seketika itu pula sahabat tadi meninggal.
Peristiwa ini disampaikan kepada Nabi, lalu beliau menerangkan bahwa ular yang di bunuh itu adlah jin yang langsung membalasnya dan bahwasanya ada sekelompok jin di Madinah yagn telah masuk Islam.  Beliau memberikan aturan kepada umatnya apabila ada ular di dalam rumah hendaknya ular itu di beri peringatan untuk keluar, dan diberi waktu 3 hari karena bisa jadi ia adalah jin muslim.  Kecuali ular yang memiliki dua garis putih di punggungnya (dzuthufyatain) dan yang ekornya pendek seperti terpotong (al-abtar), maka ular ini harus di bunuh dimanapun di jumpai.
Apabila tidak keluar juga setelah  hari maka ular itu dibunuh karena ia adalah jin kafir.  Adapun ular yang di luar rumah, maka Nabi memerintahkan untuk membunuhnya.  Demikianlah yang dituntunkan Nabi pada kita dalam menghadapi mahkluk lain.
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan agama ini sempurna, sehingga tidak ada lagi aturan bergaul baik dengan sesama manusia maupun mahkluk yang lain kecuali telah di terangkan.  Semoga Allah menjadikan kita hamba hambaNya yang istiqomah diatas agamaNya hingga meninggal.


Jin dapat mengubah Bentuk

Setiap makhluk diberi Allah kekhususan atau keistimewaan tersendiri, di mana salah satu kekhususan jin ialah dapat mengubah bentuk. Misalnya jin kafir (syetan) pernah menampakkan diri dalam wujud orang tua kepada kaum Quraisy sebanyak dua kali. Pertama, ketika suku Quraisy berkonspirasi untuk membunuh Nabi Muhammad SAW di Makkah. Kedua, dalam perang Badr pada tahun kedua Hijriah. (QS Al-Anfaal 8:48).

Jin dapat beranak-pinak

Jin beranak-pinak dan berkembang-biak (lihat surat Al-Kahfi, 18:50). Tentang apakah jin bisa meninggal atau tidak, ada pendapat bahwa jin hanya berkembang biak, tetapi tidak pernah meninggal. Benar atau tidak, wa Allahu a'lam. Namun menurut hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, di mana Nabi Muhammad SAW berdo'a: "Ya Allah, Engkau tidak mati, sedang jin dan manusia mati..." (HR Bukhari 7383 - Muslim 717).

Habitat para Jin

Walaupun banyak perbedaan antara manusia dengan jin, namun persamannya juga ada. Di antaranya sama-sama mendiami bumi. Bahkan jin telah mendiami bumi sebelum adanya manusia dan kemudian tinggal bersama manusia itu di rumah manusia, tidur di ranjang dan makan bersama manusia.
Tempat yang paling disenangi jin adalah WC. Oleh sebab itu hendaknya kita berdoa waktu masuk WC yang artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari (gangguan) setan (jin) laki-laki dan setan (jin) perempuan." (HR At-Turmudzi).
Syetan suka berdiam di kubur dan di tempat sampah. Apa sebabnya, Al-Qur'an tidak menjelaskan secara rinci. Kuburan dijadikan sebagai tempat bermeditasi oleh tukang sihir (Paranormal).
Nabi Muhammad SAW melarang kita tidur menyerupai syetan. Syetan tidur di atas perutnya (tengkurap) dan bertelanjang. Manusia yang tidur dalam keadaan bertelanjang menarik perhatian syetan untuk mempermainkan auratnya dan menyebabkan timbulnya penyakit. Na'uzu billah min zaalik!

Qarin

Artikel utama: Qarin
Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia disertai jin yang selalu memperdayakannya. Allah berfirman, artinya:
Yang menyertai dia (qarin) berkata pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh... (QS Qaaf 50:27).
Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits (HR Ahmad) Aisyah ra mengatakan:
Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku. "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).
Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata didampingi qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak ada cara atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Sebab jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)
Tidak ada manusia yang bisa melihat jin, dan jika ada manusia yang mengklaim mampu melihat jin, maka orang tersebut sedang bermasalah. Bisa jadi dia mempunyai jin warisan atau pun jin hasil dia belajar. Kemampuan ini sebetulnya dalam Islam dilarang untuk dimiliki, dan termasuk dalam kategori bekerja sama dengan jin yang menyesatkan
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin 72:6)
Sesungguhnya, tidak ada cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan jin. Jangan meminta bantuan orang yang mempunyai ilmu terawang. Sebab kalau kita meminta bantuannya, kita berarti telah meminta bantuan dukun musyrik yang dalam Islam merupakan dosa besar, bahkan bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.

Keberadaan Jin

Yang bisa diketahui dalam hal ini adalah tanda-tanda keberadaan jin. Umpamanya, jin yang menampakkan diri pada seseorang di rumah atau ditempat-tempat tertentu. Atau anggota rumah/kantor yang sering kehilangan uang sementara menurut perkiraan sangat tidak mungkin ada orang yang mencuri. Atau orang sering kesurupan kalau memasuki tempat tersebut. Itu adalah bagian dari indikasi gangguan jin di tempat tersebut.
Jika sudah ada gangguan, maka Ruqyah Syar'iyyah adalah solusi islaminya. Ada pun jika tidak ada gangguan di rumah atau di tempat kita, maka pendeteksian keberadaan jin-jin jahat tak perlu dilakukan.
Demikian juga masalah deteksi jin pada diri seseorang. Tidak ada orang yang dapat melihat keberadaan jin secara pasti dalam tubuh seseorang. Kalau ada yang mengaku mampu mendeteksinya secara pasti, maka orang tersebut juga mempunyai jin yang tidak boleh dimintai bantuan.
Untuk memastikan keberadaan jin yang memasuki tubuh seseorang adalah juga dengan Ruqyah Syar'iyyah. Yaitu, terapi nabawi berupa membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan do'a-do'a yang ma'surat. Itulah satu-satunya cara islami yang diajarkan Islam untuk menangani segala kasus yang berhubungan dengan jin.
Indikasi orang yang dimasuki jin sebagai berikut:
  • Gejala waktu terjaga, di antaranya:
  1. Badan terasa lemah, loyo, dan tidak ada gairah hidup.
  2. Berat dan malas untuk beraktivitas, terutama untuk beribadah kepada Allah.
  3. Banyak mengkhayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
  4. Tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa sebab.
  5. Sering merasa ada getaran, hawa dingin, atau panas, kesemutan, berdebar, takut, panas dalam, mengantuk, pusing, bosan, malas, gagap, dan sesak napas saat membaca Al-Qur'an.

  • Gejala waktu tidur, di antaranya adalah:
  1. Banyak tidur dan mengantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
  2. Sering mengigau dengan kata-kata kotor.
  3. Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah dengan keras sampai beradu gigi.
  4. Sering bermimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi.
  5. Bermimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, singa, serigala yang seakan-akan menyerangnya.
  6. Bermimpi ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh tertentu.
  7. Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitikinya dan menendangnya.

Minggu, 09 Oktober 2011

Futsal

FUTSAL
Futsal adalah  permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing tim beranggotakan lima orang. Futsal dapat dikatakan permainan "sepak bola kecil" karena cara bermain futsal hampir mirip dengan permainan sepak bola hanya saja dengan ukuran lapangan dan gawang yang lebih kecil, dan lebih sedikit pemain dari pada sepak bola. Luas/ukuran lapangan futsal adalah 25-42m panjang x 15-25m lebar sedangkan sepak bola luas lapangannya adalah 100-120m panjang x 65-75m lebar. Ukuran gawang dalam permainan futsal adalah 2m tinggi x 3m lebar, sedangkan dalam sepak bola 2.44m tinggi x 7.32m lebar, dalam permainan futsal lamanya permainan adalah 2 x 20 menit, dan lama perpanjangan waktu 2 x 10 menit, sedangkan dalam permainan sepak bola lama permainnya 2 x 45 menit dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit. dalam permainan futsal apabila bola keluar dari lapangan maka dilakukan tendangan ke dalam tidak seperti sepak bola yang dilakukan dengan lemparan ke dalam. Tujuan dari Futsal sama dengan sepak bola, yaitu memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin. Maka dengan itulah Mengapa futsal dikatakan sebagai "sepak bola kecil"